Thursday, May 30, 2013

Siswi SMIP Dipaksa jadi Pengikut Lucifer dan Minum Darah Serta Daging Bayi

Bekas luka  paku di tangan korban
Cerita aliran sesat yang beredar di Minahasa Utara selama ini, ternyata tidak hanya isapan jempol belaka. Sejumlah siswa SMK mengaku telah menjadi pengikut gereja setan (GS). Ritual aliran ini cukup mengerikan, karena menggunakan darah bayi untuk diminum, dan daging bayi untuk dimakan. Berikut hasil wawancara dengan salah seorang anak baru gede (ABG) yang dipaksa menjadi pengikut GS.

Laporan Rull Mantik
Ribuan warga memadati rumah Ican yang kesurupan di Desa
Kaasar, Minahasa Utara

Wajahnya cantik, kulitnya putih, dan sikapnya cukup lincah. Namun, di balik keceriannya itu, ternyata dia menyimpan rahasia besar dari sang penguasa kegelapan, Lucifer. Merasa tidak tahan dengan perbuatan para pengikut GS yang terus memaksa, Linsday (nama yang disamarkan) mengeluarkan unek-uneknya kepada wartawan.
Menurut Linsday, awal dia menjadi pengikut ajaran sesat, karena dipengaruhi temannya di sekolah. Saat itu saat dia sedang istirahat, tiba-tiba rekannya yang akrab disapa Ito, warga Desa Tountalete, menepuk bahu sebelah kirinya. “Tanpa saya duga, ternyata Ito sudah mengambil darah saya. Sejak saat itulah mulai ada rasa lain pada tubuh dan perasaan saya,” aku Linsday.
Keterikatan dengan kuasa kegelapan, baru diketahui Linsday sesudah dia bertemu kembali dengan rekannya itu. “Ito katakan bahwa keterikatan saya dengan aliran mereka sudah mendarah daging. Namun waktu itu saya tidak percaya. Saya hanya bilang bahwa itu tidak mungkin,” papar Linsday serius.
Tidak hanya sampai di situ, sang penyebar aliras sesat ini kembali berupaya untuk mentransverkan roh kegelapan yang ada di dalamnya. “Waktu itu dia meminta saya untuk memegang tangannya, serta meminta saya untuk menatap matanya. Saat itu, dia juga ikut menatap mata saya. Namun saya masih merasa biasa,” kenang Linsday.
Usai berbasa-basi, Ito yang akhirnya teridentifikasi bernama Victor Kojongian, mengajak Linsday untuk jalan-jalan hingga pukul 02.00 wita. Siang itu mereka singga ke salah satu rumah rekan sekelas Linsday di Airmadidi. Setelah bercakap-cakap, Ito kembali angkat suara dan meminta maaf kepada Linsday. Menurut Ito, bukan maksudnya mengajak Linsday masuk kelompok GS, namun dia dipaksa oleh roh Lucifer. “Cuma, dia bilang bahwa dia tidak mau melepaskan saya. Sebab kata dia, tubuh saya, jiwa saya, dianggap istimewa oleh Lucifer, sehingga saya harus dipaksa masuk kelompok mereka,” aku ABG yang masih berusia 16 tahun itu. Ito belum mau berhenti dan terus mengajak Linsday masuk pengikut Lucifer.
Sejak saat itu, Linsday mengaku bahwa jiwanya sering ditarik keluar dari tubuhnya. Karena roh jahat dari Ito sudah ditransverkan, Linsday mulai kerasukan. “Beberapa kali saya kerasukan. Saat kerasukan, mata saya menjadi tiga, dengan satu tambahan di dahi, dan taring saya memanjang,” ujar Linsday.
Kelompok itupun terus mengajak Linsday untuk ikut ritual perjamuan. Namun Linsday selalu menolak. Karena menilak, Linsday mengaku dia sering disiksa. Sambil menunjukkan tanda-tanda lebam di lengan kanannya, Linsday mengaku itu perbuatan kelompok pengikut Lucifer. Tangan kirinyapun sering dipaku. “Ini buktinya, bekas luka paku di tangan saya,” kata Linsday sambil menunjukkan bekas luka di telapak tangannya.
Gadis ini mengaku, selama dia dipaksa masuk aliran sesat itu, sudah dua kali dia dipaksa ikut ritual perjamuan. Dalam perjamuan itu, semua peserta harus meminum darah bayi, dan daging manusia. “Saya tidak mau, tetapi saya dipaksa. Mereka bilang, tidak mungkin mereka lepaskan saya, sebab saya sudah disiapkan untuk menjadi ratu Lusifer,” tukas Linsday. Tempat ritual kelompok ini, berada di sebelah tugu SBY, dekat Polres Minut.
Pernah kata Linsday, dia diundang lagi untuk ikut ritual. Saat rohnya masuk, ada orang khusus yang mengambil absen. karena tidak mau minum darah, kelompok itu memaksa memasukkan cawan berisi darah ke mulutnya. Darah sedar yang diambil dari seorang bayi itu akhirnya masuk ke mulut dan hidungnya. “Saya merasa sangat tersiksa, oleh sebab itu saya ingin keluar dari kelompok itu,” katanya.
Di SMIP kata Linsday, banyak rekan-rekannya yang masuk kelompok itu. Linsday juga mengaku bahwa namanya sudah tertulis dalam daftarhadir kelompok Lucifer. “Di kelompok itu saya sudah menjadi ratu, dan saya memiliki dua orang pengawal,” akunya.
Setiap hari Jumat, mereka pasti kerasukan. Buktinya, Jumat (21/10) kemarin, 8 siswi SMIP Airmadidi, semuanya kerasukan setan. “Kalau malam, terlihat gigi taringnya memanjang, serta wajah mereka berubah,” kata seorang pengasuh yang enggan namanya dikorankan. Jika sudah kerasukan, para korban takut melihat cermin. “Mereka terus berontak kalau lihat cermin,” timpalnya.
Dari rekaman khotbah pemimpin pengikut Lucifer Asia yang dimiliki Linsday, ternyata Lucifer menjadikan Sulawesi Utara sebagai target. “Lucifer menargetkan 70 persen pengikutnya di Sulut,” aku Linsday. Cara untuk mencari anggota katanya, mereka awalnya menepuk tubuh korban, selanjutnya roh kegelapan sudah tertransfer. Hingga Jumat malam kemarin, 7 korban masih terus dirasuki. Para rohaniawan yang mencoba mengusir roh itu, tidak berdaya. “Kami lebih besar daripada kalian,” teriak korban kerasukan.


No comments:

Post a Comment