Terdapat 13 Luka Sayatan, dan Tikaman Menembus Jantung
MANADO -- Warga Kota Manado, Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) geger. Seorang gadis cantik yang teridentifikasi bernama Lindy Pandoh ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Avansa dengan nomor polisi DB 4026 QJ. Korban ditemukan di kawasan wisata Pantai Malalayang, dekat tugu Bobocah, Jumat (20/1) 2012 sekitar pukul 17.45 WITA.
Kondisi korban sangat memprihatinkan. Tubuh korban yang tidak lagi mengenakan sehelai benang, ditemukan penuh luka sayatan dan tikaman. Posisi korban saat ditemukan petugas kepolisian yang melakukan patroli, telentang di kursi kedua kendaraan tempat dia dibunuh, dan tidak lagi menggunakan (maaf) celana dalam. Diduga, gadis cantik yang bekerja di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemkab Minahasa Selatan itu, diperkosa pelaku sesudah dibunuh.
Anehnya, saat ditemukan, ada seorang pria yang bersama-sama dengan korban di dalam mobil. Ketika ditanya apakah dia yang membunuh Lindy, pria yang teridentifikasi berinisial WW alias Winsy, membantahnya. Menurut pria yang juga bertugas sebagai tenaga honorer Polisi Pamong Praja Pemkab Minsel itu, dia dan Lindy disergap dua orang pria tak dikenal. Dalam penyergapan itu kata Winsy, kedua pria itu memperkosa dan membunuh Lindy.
Mendengar penemuan mayat itu, petugas kepolisian langsung turun, dan melakukan olah TKP. Sementara, ribuan warga yang ingin melihat peristiwa menggegerkan itu, tumpah di lokasi tersebut. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan Winsy, akhirnya diketahui bahwa Lindy dibunuh oleh pria tersebut. Motifnya, diduga karena tersangka ingin menggagahi korban, tapi korban terus berontak. Hal itu dapat dilihat dari kondisi tubuh korban yang penuh luka akibat penyerangan tersangka.
Hasil otopsi di RS Profesor Kandou terhadap jenazah, Lindy Mellisa Pandoh yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. Pelaku WW alias Winsy memperkosa setelah korban meninggal dunia.
Hasil otopsi ini disampaikan Kepala Polsek Malalayang Komisaris Andriansyah, Rabu malam, 25 Januari 2012. Menurut Andriansyah, korban diduga dibunuh terlebih dahulu kemudian diperkosa oleh tersangka WW alias Wensy di dalam mobil Avanza, dekat Tugu Boboca Malalayang.
Dugaan perkosaan dilakukan setelah korban meninggal karena ditemukan sperma di bibir kemaluan korban. Pada saat pemeriksaan awal memang kemaluan korban sudah terbuka. "Sudah jelas jika pada saat orang telah meninggal, keelastisan kemaluan seorang wanita pasti akan hilang. Nah, menurut ahli forensik, cairan apapun yang masuk pasti akan sulit untuk menembus vagina atau dengan kata lain hanya akan tertahan di luar. Inilah yang terjadi pada korban," kata Andriansyah.
Andriansyah menyebutkan hasil otopsi tersebut secara jelas menyebutkan kecocokkan sperma Winsy dengan sperma yang berada pada bibir vagina korban. Dengan demikian, kuat dugaan pembunuh dan pemerkosa Lindy adalah Winsy yang merupakan tenaga honorer Polisi Pamong Praja di kantor yang sama. Penyebab kematian korban diduga akibat pembuluh darah vena di jantung putus karena tusukan benda tajam. Korban tewas dengan tiga luka tusukan dan 13 luka sayatan.
MANADO -- Warga Kota Manado, Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) geger. Seorang gadis cantik yang teridentifikasi bernama Lindy Pandoh ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Avansa dengan nomor polisi DB 4026 QJ. Korban ditemukan di kawasan wisata Pantai Malalayang, dekat tugu Bobocah, Jumat (20/1) 2012 sekitar pukul 17.45 WITA.
Kondisi korban sangat memprihatinkan. Tubuh korban yang tidak lagi mengenakan sehelai benang, ditemukan penuh luka sayatan dan tikaman. Posisi korban saat ditemukan petugas kepolisian yang melakukan patroli, telentang di kursi kedua kendaraan tempat dia dibunuh, dan tidak lagi menggunakan (maaf) celana dalam. Diduga, gadis cantik yang bekerja di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemkab Minahasa Selatan itu, diperkosa pelaku sesudah dibunuh.
Anehnya, saat ditemukan, ada seorang pria yang bersama-sama dengan korban di dalam mobil. Ketika ditanya apakah dia yang membunuh Lindy, pria yang teridentifikasi berinisial WW alias Winsy, membantahnya. Menurut pria yang juga bertugas sebagai tenaga honorer Polisi Pamong Praja Pemkab Minsel itu, dia dan Lindy disergap dua orang pria tak dikenal. Dalam penyergapan itu kata Winsy, kedua pria itu memperkosa dan membunuh Lindy.
Mendengar penemuan mayat itu, petugas kepolisian langsung turun, dan melakukan olah TKP. Sementara, ribuan warga yang ingin melihat peristiwa menggegerkan itu, tumpah di lokasi tersebut. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan Winsy, akhirnya diketahui bahwa Lindy dibunuh oleh pria tersebut. Motifnya, diduga karena tersangka ingin menggagahi korban, tapi korban terus berontak. Hal itu dapat dilihat dari kondisi tubuh korban yang penuh luka akibat penyerangan tersangka.
Hasil otopsi di RS Profesor Kandou terhadap jenazah, Lindy Mellisa Pandoh yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. Pelaku WW alias Winsy memperkosa setelah korban meninggal dunia.
Hasil otopsi ini disampaikan Kepala Polsek Malalayang Komisaris Andriansyah, Rabu malam, 25 Januari 2012. Menurut Andriansyah, korban diduga dibunuh terlebih dahulu kemudian diperkosa oleh tersangka WW alias Wensy di dalam mobil Avanza, dekat Tugu Boboca Malalayang.
Dugaan perkosaan dilakukan setelah korban meninggal karena ditemukan sperma di bibir kemaluan korban. Pada saat pemeriksaan awal memang kemaluan korban sudah terbuka. "Sudah jelas jika pada saat orang telah meninggal, keelastisan kemaluan seorang wanita pasti akan hilang. Nah, menurut ahli forensik, cairan apapun yang masuk pasti akan sulit untuk menembus vagina atau dengan kata lain hanya akan tertahan di luar. Inilah yang terjadi pada korban," kata Andriansyah.
Andriansyah menyebutkan hasil otopsi tersebut secara jelas menyebutkan kecocokkan sperma Winsy dengan sperma yang berada pada bibir vagina korban. Dengan demikian, kuat dugaan pembunuh dan pemerkosa Lindy adalah Winsy yang merupakan tenaga honorer Polisi Pamong Praja di kantor yang sama. Penyebab kematian korban diduga akibat pembuluh darah vena di jantung putus karena tusukan benda tajam. Korban tewas dengan tiga luka tusukan dan 13 luka sayatan.
No comments:
Post a Comment